1.
Pengertian
Manajemen
a.
Dasar
Pemikiran
Dalam melaksanakan kegiatan produksi diperlukan manajemen
yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya mengatur dan
mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya dalam proses produksi untuk
mencapai tujuan organisasi. Menurut James
AF Stoner yang
dialih bahasakan oleh T. Hani Handoko, sebagai berikut :
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.”
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.”
Dari pengertian manajemen di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses bekerja
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif
danefisien dengan menggunakan orang-orang melalui fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dengan memanfaatkan sumber
daya-sumber daya yang tersedia.
Ada
tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan :
a)
Untuk mencapai tujuan
b)
Untuk menjaga keseimbangan diantara
tujuan-tujuan yang saling bertentangan
c)
Untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas kerja organisasi
Efisiensi
adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar,sedangkan Efektivitas merupakan kemampuan untuk
memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan.
Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektivitas adalah
melakukan pekerjaan yang benar (doing the right things), sedang efisiensi
adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing things right).
b.
Aplikasi-aplikasi
yang berbeda dari istilah Manajemen
Ada empat aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen.
Istilah manajemen dapat digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan:
a)
Pengelompokan Pekerjaan. Manajemen
berarti suatu kelompok orang yang melaksanakan tugas-tugas atau fungsi-fungsi
manajerial.
b)
Seorang Individu. yang melaksanakan
fungsi-fungsi manajerial atau bagian dari kelompok secara keseluruhan dapat
disebut bagian manajemen.
c)
Suatu disiplin akademik. Manajemen
adalah suatu bidang spesialisasi akademik, atausuatu bidang studi.
d)
Suatu proses. Manajemen juga
merupakan suatu proses; karena mencakup pelaksanaan suatu rangkaian tipe-tipe
khusus kegiatan atau fungsi.
c.
Sumber Daya
Dalam Manajemen
a)
Man (factor manusia adalah yang
paling menentukan)
b)
Money (uang yang untuk mencapai
tujuan)
c)
Mathodes (cara kerja atau system
kerja yang digunakan untuk mencapai tujuan)
d)
Materials (bahan-bahan yang
diperlukan)
e)
Machines (mesin-mesin yang diperlukan
untuk mencapai tujuan)
f)
Market (pasar atau pemasaran sebagai
tempat untuk memperjualbelikan hasil produksi
2.
Manajemen dan
Manajer
Secara umum “manajer” berarti setiap orang yang mempunyai
tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya. Manajer
dapat diklasifikasi dengan dua cara : menurut tingkatan mereka dalam organisasi
(rendah, menengah dan tinggi) dan kegiatan-kegiatan organisasi untuk mana
mereka bertanggung jawab (manajer umum dan fungsional).
a.
Tingkatan Manajemen
a)
Manajemen Lini (pertama), merupakan
tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi
tenaga-tenaga operasional, dalam tingkatan ini para manajer di sebut dengan
kepala atau pemimpin, mandor (foremen), dan penyelia (supervisors)
b)
Manajemen menengah dapat meliputi
beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang juga
karyawan operasional.
c)
Manajer Puncak. Klasifikasi manajer
tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecileksekutif. Manajemen puncak bertanggung
jawab atas keseluruhan manajemenorganisasi. Sebutan khas manajer puncak adalah
direktur, presiden, kepala divisi,wakil presiden senior, dan sebagainya.
Perbedaan tingkatan manajemen akan membedakan pula
fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan. Ada dua fungsi utama manajemen, yaitu:
a)
Manajemen
Administratif
Manajemen administratif lebih berurusan
dengan penetapan tujuan dan kemudian perencanaan, penyusunan kepegawaian, dan
pengawasan kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan.
b)
Manajemen
Operatif
Manajemen operatif lebih mencakup
kegiatan memotivasi, supervisi, dan komunikasi dengan para karyawan untuk
mengarahkan mereka mencapai hasil-hasil secara efektif.
Atas dasar ruang lingkup kegiatan yang dikelola, para
manajer dapat pula diklasifikasi sebagai manajer fungsional dan manajer umum.
Manajer fungsional mempunyai tanggung jawab hanya atas satu kegiatan
organisasi, seperti produksi, pemasaran, keuangan,kepegawaian, atau akuntansi.
c.
Fungsi-fungsi yang
dilaksanakan Manajer
Salah satu klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi
manajerial dibuat oleh Henri Fayol, yang menyatakan bahwa perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pemberian perintah, dan pengawasan adalah
fungsi-fungsi utama.
a)
Perencanaan
Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Perencanaan organisasi memiliki tujuan yang memungkinkan diantaranya :
Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Perencanaan organisasi memiliki tujuan yang memungkinkan diantaranya :
1.
Organisasi
bisa memperoleh dan mengikat sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan.
2.
Para
anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsisten dengan
berbagai tujuan dan prosedur terpilih.
3.
Kemajuan
dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila
tingkatan kemajuan tidak memuaskan.
b)
Pengorganisasian
Pengorganisasian (organizing) adalah:
Pengorganisasian (organizing) adalah:
1.
penentuan
sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi.
2.
perancangan
dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa
hal-hal tersebut kea rah tujuan.
3.
penugasan
tanggung jawab tertentu.
4.
pendelegasian
wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tuganya.
c)
Penyusunan
Personalia
Adalah penarikan (recruitment), latihan
dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam
lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
d)
Pengarahan
Fungsi pengarahan (leading), secara sederhana adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan.
Fungsi pengarahan (leading), secara sederhana adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan.
e)
Pengawasan
Pengawasan (controlling), adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsure, yaitu :
Pengawasan (controlling), adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsure, yaitu :
1.
penetapan
standar pelaksanaan
2.
penentuan
ukuran-ukuran pelaksanaan
3.
pengukuran
pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan
4.
pengambilan
tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar.
Semua
fungsi-fungsi manajemen ini harus dilaksanakan oleh manajer kapan saja dan
dimana saja kelompok-kelompok diorganisasi, walaupun ada perbedaan tekanan
untuk tipe organisasi, jabatan-jabatan fungsional, dan tingkatan manajemen yang
berbeda.
d.
Kegiatan-kegiatan Manajer
Agar konsep
tentang manajer menjadi lebih jelas, berikut ini akan diuraikan secara terinci
apa tugas-tugas penting yang dilaksanakan manajer :
a)
Manajer
bekerja dengan dan melalui orang lain.
b)
Manajer
memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan
prioritas-prioritas.
c)
Manajer
bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan.
d)
Manajer
harus berpikir secara analitis dan konsepsual.
e)
Manajer
adalah seorang mediator.
f)
Manajer
adalah seorang politisi.
g)
Manajer
adalah seorang diplomat.
h)
Manajer
mangambil keputusan-keputusan sulit.
Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan manajer pada dasarnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
para manajer dapat diklasifikasi ke dalam empat kelompok, yaitu Pribadi,
Teknis, Administratif, Interaksional.
3.
Perkembangan Teori
Manajemen
a.
Teori Manajemen
Klasik
Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen (1771 -
1858), seorang manajer beberapa pabrik
pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia
dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti
pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-anakdi bawah umur yang bekerja,
membangun perumahan yang lebih baik bagi karyawandan mengoperasikan toko
perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah. Dia mengemukakan bahwa
melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akanmenaikan produksi dan keuntungan
(laba), dan investasi yang paling menguntungkan adalah pada karyawan atau
“vital machines”. Disamping itu Owen mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang
juga memungkinkan peningkatan produktivitas. Charles Babbage (1792 – 1871). Charles Babbage, seorang professor
matematika dari Inggris, mencurahkan banyak waktunya untuk membuat
operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien. Babbage adalah penganjur pertama prinsip
pembagian kerja melalui spesialisasi. Setiap tenaga kerja harus diberi latihan
keterampilan yang sesuai dengan setiap operasi pabrik. Sebagai
kontribusinya yang lain, Babbage menciptakan alat penghitung (calculator)
mekanis pertama, mengembangkan program-program permainan bagi komputer,
menganjurkan kerjasama yang saling menguntungkan antara kepentingan karyawan
dan pemilik pabrik, serta merencanakan skema pembagian keuntungan.
b.
Manajemen ilmiah
Manajemen Ilmiah (scientific management) mula - mula
dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor
(1856
– 1915) sekitar tahun 1900- an karena
karyanya tersebut, Taylor disebut sebagai “bapak manajemen Ilmiah”. Taylor
telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan ilmiah
pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untukmencapai
efisiensi.
Empat prinsip dasar tersebut adalah :
a)
Pengembangan
metoda-metoda ilmiah dalam manajemen.
b)
Seleksi
ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan tanggung jawab atas
sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
c)
Pendidikan
dan pengembangan ilmiah para karyawan.
d)
Kerjasama
yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.
Kemudian pada tahun 1868– 1924 dan 1878– 1972 pasangan
suami istri Frank dan Lillian Gilberth
memberikan Kontributornya, Frank Gilberth, seorang peloporpengembangan
studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik manajemenyang diilhami
Taylor. Sedangkan Lillian Gilberth lebih tertarik pada aspek-aspekmanusia dalam
kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia. Dia mengemukakan
gagasannya dalam bukunya yang berjudul The Psychology of Management. Baginya,
manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir membantu para karyawan mencapai
seluruh potensinya sebagai mahluk hidup.
Pada tahun 1861 –1919 Henry
L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasannya, yaitu :
a)
kerjasama yang saling menguntungkan
antara tenaga kerja danmanajemen
b)
seleksi ilmiah tenaga kerja
c)
sistem insentif (bonus) untukmerangsang
produktivitas
d)
penggunaan instruksi-instruksi kerja
yang terperinci.
Kontribusinya yang terbesar adalah
penggunaan metoda grafik, yang dikenal sebagai “bagan Gantt”, untuk
perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi.
Pada tahun 1853– 1931 Harrington
Emerson datang dengan mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi yang sangat
terkenal, yang
secara ringkas adalah sebagai berikut :
a)
Tujuan-tujuan
dirumuskan dengan jelas.
b)
Kegiatan
yang dilakukan masuk akal.
c)
Adanya
staf yang cakap.
d)
Disiplin.
e)
Balas
jasa yang adil.
f)
Laporan-laporan
yang terpercaya, segera, akurat, dan ajeg sistem informasi dan akuntansi.
g)
Pemberian
perintah, perencanaan dan pengurutan kerja.
h)
Adanya
standar-standar dan skedul-skedul metoda dan waktu setiap kegiatan.
i)
Kondisi
yang distandarisasi.
j)
Operasi
yang distandarisasi.
k)
Instruksi-instruksi
praktis tertulis yang standar.
l)
Balas
jasa efisiensi – rencana insentif.
c.
Teori Organisasi
Klasik
Henry Fayol seorang industrialis perancis (1841
–1925), mengemukakan teori danteknik-teknik administrasi sebagai pedoman bagi
pengelolaan organisasi-organisasiyang kompleks dalam bukunya yang terkenal,
Administration Industrielle et Generale(Administrasi Industri dan umum). Fayol
membagi operasi-operasi perusahaan menjadi enam kegiatan, yang semuanyasaling
tergantung satu dengan yang lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah:
a)
teknik – produksi dan manufacturing
produk
b)
komersial –pembelian bahan bakudan
penjualan produk
c)
keuangan (finansial) –perolehan dan
penggunaan modal
d)
keamanan –perlindungan karyawan dan
kekayaan
e)
akuntansi –pelaporan danpencatatan
biaya, laba dan hutang,pembuatan neraca, dan pengumpulan datastatistic
f)
manajerial.
Disamping itu
Fayol juga mengemukakan empat belas prinsip-prinsip manajemen yang secara
ringkas adalah sebagai berikut :
a)
Pembagian
kerja – adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja.
b)
Wewenang
– hak untuk memberi perintah dan dipatuhi.
c)
Disiplin
– harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan-tujuan
organisasi.
d)
Kesatuan
perintah – setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu
dari hanya seorang atasan.
e)
Kesatuan
pengarahan – operasai-operasi dalam organisasi yang mempunyai tujuan yang sama
harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana.
f)
Meletakan
kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum.
g)
Balas
jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil baik bagi
karyawan maupun pemilik.
h)
Sentralisasi.
i)
Rantai
skalar.
j)
Order
– bahan-bahan (Material).
k)
Keadilan.
l)
Stabilitas
staf organisasi.
m)
Inisiatif.
n)
Esprit
de corps (semangat korps).
James D Mooney, menurutnya
untuk merancang organisasi perlu diperhatikan 4 kaidah dasar, yaitu koordinasi
– syarat-syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling melayani, doktrin
dan disiplin, prinsip skalar, prinsip fungsional, prinsip staf.
Mary Parker
Follett (1868 – 1933), Follett adalah seorang ahli ilmu pengetahuan social
pertama yang menerapkan psikologi pada perusahaan, industri dan pemerintah.
Follett memberikan sumbangan besar pada manajemen yaitu tentang kreativitas,
kerjasama antara manajer dan bawahan, koordinasi dan pemecahan konflik.
Chaster I.
Barnard (1886 – 1961), adalah presiden perusahaan Bell Telephone di New Jersey.
Dia memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan.
Fungsi-fungsi utama manajemen menurur pandangan Barnard, adalah perumusan
tujuan dan pengadaan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.
Aliran hubungan manusiawi (prilaku manusia atau neoklasik)
muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak
sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Beberapa
ahli mencoba melengkapi teoriorganisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan
psikologi. Hugo Munsterberg (1863
–1916) Sebagai
pencetus psikologi industri, Hugo Munsterberg sering disebut sebagai bapak
psikologi industri. Dia mengemukakan bahwa untuk mencapai peningkatan
produktivitas dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu penemuan Best Possible
Person, penciptaan best possible work, dan penggunaan best possible effect untuk
memotivasi karyawan.
Sedangkan Elton Mayo (1880 –1949) merupakan dua tokoh yang memberikan
kontributornya dalam aliran ini. Ia mengadakan suatu percobaan untuk
menemukan bahwa kelompok kerja informal lingkungan social karyawan juga
mempunyai pengaruh besar pada produktivitas, kemudian konsep mahluk sosial
dimotivasi oleh kebutuhan sosial, keinginan akan hubungan timbal balik dalam
pekerjaan, dan lebih responsif terhadap dorongan kelompok kerja pengawasan
manajemen telah menggantikan konsep mahluk rasional yang dimotivasi oleh
kebutuhan- kebutuhan phisik manusia.
Masa
manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama
merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai
perilaku organisasi, dan yang lain di bangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal
dengan aliran kuantitatif.
Prinsip-prinsip dasar perilaku
organisasi yaitu produksi, pengembangan strategi produk, perencanaan program
pengembangan sumber daya manusia, penjagaan tingkat persediaan yang optimal dan
sebagainya.
Penggunaan teknik-teknik untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan telah terbukti banyak membantu manajer dalam kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengawasan.
Penggunaan teknik-teknik untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan telah terbukti banyak membantu manajer dalam kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengawasan.
Langkah-langkah pendekatan manajemen
science biasanya adalah sebagai berikut :
a)
Perumusan
masalah.
b)
Penyusunan
suatu model matematis.
c)
Mendapatkan
penyelesaian dari model.
d)
Pengujian
model dan hasil yang didapatkan dari model.
e)
Penetapan
pengawasan atas hasil-hasil.
f)
Pelaksanaan
hasil dalam kegiatan implementasi.
g.
Perkembangan Teori Manajemen Di Masa Mendatang
Ada lima kemungkinan arah perkembangan
teori manajemen selanjutnya di masa mandatang, yaitu :
a)
Dominan
(paling berguna).
b)
Divergence
(jalurnya sendiri).
c)
Convergence
( batasan-batasan).
d)
Sintesa
(berintegrasi).
e)
Proliferation.
4.
Manajer dan
Lingkungan Eksternal Organisasi
a.
Faktor-faktor
lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar
organisasi, yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam
pembuatan keputusan oleh manajer. Organisasi mendapatkan masukan-masukan yang
dibutuhkan, seperti bahan baku, dana tenaga kerja,dan energi dari lingkungan
eksternal, mentransformasikan menjadi produk dan jasa, dan kemudian memberikan
sebagai keluaran-keluaran kepada lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal
mempunyai baik unsur-unsur yang berpengaruh lansung (lingkungan eksternal
mikro) dan berpengaruh tidak langsung (lingkungan ekstern makro). Lingkungan
ekstern mikro terdiri dari para pesaing, penyedia, langganan, lembaga-lembaga
keungan,pasar tenaga kerja, dan perwakilan-perwakilan pemerintah. Unsur-unsur
lingkungan eksterrnal makro mencakup teknologi, ekonomi, politik dan sosial
yang mempengaruhi iklim dimana organisasi beroperasi dan mempunyai potensi
menjadi kekuatan-kekuatan sebagai lingkungan ekstern mikro.
Lingkungan ekstern mempengaruhi manajer-manajer bervariasi
menurut tipe dan tujuan organisasi. Hal ini berbeda di antara posisi-posisi dan
fungsi-fungsi dalam suatu organisasidan bahkan antara tingkatan-tingkatan
hirarki di dalam organisasi. Jadi, manajer pada perusahaan A mungkin lebih
dipengaruhi faktor-faktor dalam lingkungan ekstern disbanding manajer pada
perusahaan B, eksekutif dipengaruhi lebih daripada pekerja klerikal, dan pegawai
administrasi kantor dibanding manajer divisi penjualan.
c.
Tanggung jawab sosial
Manajer
Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen
mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi di dalam pembuatan keputusannya.
Dengan demikian manajer sekarang dituntut untuk mengimplementasikan etika
berusaha, terutama dalam hubungannya denganlangganan, karyawan, penemu
teknologi, lembaga-lembaga pendidikan, perusahaan-perusahaan lain, para
penyedia, kreditur, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Ada
lima faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika, yaitu hukum,
peraturan-peraturan pemerintah, kode etik industri dan perusahaan,
tekanan-tekanan sosial, dan tegangan antara standar perorangan dan
kebutuhanorganisasi. Faktor-faktor ini mempengaruhi etika manajer dengan
tingkatan dan pada bidang-bidang fungsi yang berbeda-beda.
5.
Proses Perencanaan
a.
Pengertian
perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pemutusan selanjutnya apa yangharus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh
siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapaidengan mempertimbangkan kondisi di
waktu yang akan datang dalam mana perencanaandan kegiatan yang diputuskan akan
dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. Empat tahap
dasar perencanaan :
a)
Menetapkan tujuan atau serangkaian
tujuan.
b)
Merumuskan keadaan saat ini.
c)
Mengidentifikasi segala kemudahan
dan hambatan.
d)
Mengembangkan rencana atau
serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
b.
Alasan-alasan perlunya
perencanaan
Ada
dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai “protective benefits” yang dihasilkan
dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan,
dan “positive benefits” dalam bentuk
meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
a)
Manfaat perencanaan
1.
membantu manajemen untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan,
2.
membantu dalam kristalisasi
persesuaian padamasalah-masalah utama,
3.
memungkinkan manajer memahami keseluruhan
gambaran operasi lebih jelas,
4.
membantu penempatan tanggung jawab
lebih tepat,
5.
memberikancara pemberian perintah
untuk beroperasi,
6.
memudahkan dalam melakukan
koordinasidiantara berbagai bagian organisasi,
7.
membuat tujuan lebih khusus,
terperinci dan lebihmudah dipahami,
8.
meminimumkan pekerjaan yang tidak
pasti, dan
9.
menghemat waktu, usaha dan
dana.
b)
Kelemahan perencanaan
1.
pekerjaan yang tercakup dalam
perencanaan mungkinberlebihan pada kontribusi nyata,
2.
perencanaan cenderung menunda kegiatan,
3.
perencanaan mungkin terlalu
membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi,
4.
kadang-kadang hasil yang paling baik
didapatkan oleh penyelesaian situasi individual danpenanganan setiap masalah
pada saat masalah tersebut terjadi,
5.
ada rencana-rencanayang diikuti
cara-cara yang tidak konsisten.
c)
Tipe-tipe
perencanaan dan rencana
Ada paling sedikit lima dasar
pengklasifikasian rencana-rencana, sebagai berikut :
1.
Bidang
Fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia.
2.
Tingkatan
Organisasional, termasuk keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja
organisasi.
3.
Karakteristik-karakteristik
(sifat) rencana, meliputi faKtor-faktor kompleksitas, fleksibilitas,
keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif.
4.
Waktu,
menyangkut rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
5.
Unsur-unsur
rencana, dalam wujud anggaran,program, prosedur, kebijaksanaan, dan sebagainya.
Ada
dua tipe utama rencana :
1.
rencana-rencana strategik (strategik
plans), yang dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas. Secara singkat
langkah-langkah proses penyusunan strategik dapat diuraikan sebagai berikut :
a.
Penentuan
Misi dan Tujuan
b.
Pengembangan
Profil Perusahaan
c.
Analisa
Lingkungan Eksternal
d.
Analisa
Internal Perusahaan
e.
Identifikasi
Kesempatan dan Ancaman Strategik
f.
Pembuatan
Keputusan Strategik
g.
Pengembangan
strategi Perusahaan
h.
Implementasi
Strategi
i.
Peninjauan
kembali dan evaluasi.
Lima variabel
yang biasanya merupakan faktor-faktor kritis implementasi strategi adalah
tugas, orang, struktur, teknologi, dan sistem balas jasa.
Kebaikan-kebaikan
perencanaan strategik adalah dalam memberikan pedoman yang konsisten bagi
kegiatan-kegiatan organisasi. Kebaikan penting perencanaan strategi lainnya
adalah membantu para manajer dalam pembuatan keputusan.
Kelemahan-kelemahan
perencanaan strategi adalah bahwasannya hal itu memerlukan investasi dalam
waktu, uang dan orang yang cukup besar. Kelemahan selanjutnya adalah bahwa
perencanaan strategik kadang-kadang cenderung membatasi organisasi hanya
terhadap pilihan yang paling rasional dan bebas resiko.
2.
rencana-rencana operasional
(operational plans), ada dua tipe-tipe rencana operasional, yaitu:
a.
Rencana-rencana Sekali Pakai Rencana
sekali pakai adalah serangkaian kegiatan terperinci yang kemungkinan
tidakberulang dalam bentuk yang sama di waktu mendatang. Sebagai
contoh,perencanaan perusahaan untuk membangun gudang baru karena adanya
perluasan usaha akan memerlukan rencana sekali pakai khusus bagi proyek
tersebut, walaupun perusahaan telah membangun sejumlah gudang lain di waktu
yang lalu.
b.
Rencana-rencana TetapWujud umum
rencana-rencana tetap adalah kebijaksanaan, prosedur dan aturan.Rencana-rencana
ini sekali ditetapkan akan terus diterapkan sampai perlu diubah(modifikasi)
atau dihapuskan. Sekali ditetapkan, rencana tetap memungkinkan paramanajer
menghemat waktu yang digunakan untuk perencanaan dan pembutankeputusan karena
situasi-situasi yang sama ditangani secara konsisten.
d)
Hambatan-hambatan
perencanaan efektif
Ada sejumlah
alasan mengapa banyak manajer ragu-ragu atau gagal menetapkan tujuan dan
membuat rencana bagi organisasi atau kelompok atau satuan kerja mereka, yaitu :
1.
Kurang
Pengetahuan Tentang Organisasi.
2.
Kurang
Pengetahuan Tentang Lingkungan.
3.
Ketidakmampuan
melakukan peramalan secara efektif.
4.
Kesulitan
perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang.
5.
Biaya.
6.
Takut
Gagal.
7.
Kurang
Percaya Diri.
8.
Ketidaksediaan.
e)
Kriteria
Penilaian Efektivitas Rencana
Beberapa kriteria dapat digunakan untuk
menilai efektivitas perencanaan, yaitu mencakup kegunaan, ketepatan dan
obyektivitas, ruang lingkup, efektivitas biaya, akuntabilitas, dan ketepatan
waktu.
6.
Penetapan Tujuan
Organisasi
Sebelum organisasi menentukan tujuan-tujuan, terlebih dahulu
harus menetapkan misi atau maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum
dan abadi tentang maksudorganisasi. Misi suatu organisasi adalah maksud khas
(unik) dan mendasar yangmembedakan organisasi dari organisasi-organisasi
lainnya dan mengindentifikasikan ruanglingkup operasi dalam hal produk dan
pasar. Misi merupakan perwujudan dasar filsafat para pembuat keputusan
strategik perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan, serta menunjukan
bidang-bidang produk atau jasa pokok dan kebutuhan-kebutuhan langgananutama
yang akan dipuaskan perusahaan.Tujuan organisasi ialah suatu pernyataan tentang
keadaan yang diinginkan di manaorganisasi bermaksud untuk merealisasikan dan
sebagai pernyataan tentang keadaan diwaktu yang akan datang di mana organisasi
sebagai kolektifitas mencoba untukmenimbulkannya. Tujuan organisasi merupakan
pernyataan tentang keadaan atau situasiyang tidak terdapat sekarang tetapi
dimaksudkan untuk dicapai di waktu yang akan datang melalui kegiatan-kegiatan
organisasi.
b.
Berbagai fungsi tujuan
organisasi
Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai
beberapa fungsi penting yangbervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai
fungsi tujuan antara lain sebagai berikut :
a)
Pedoman bagi kegiatan
b)
Sumber legitimasi
c)
Standar pelaksanaan
d)
Sumber motivasi
e)
Dasar rasional pengorganisasian.
a)
Tujuan kemasyarakatan (Societal
goals)
b)
Tujuan keluaran (Output goals)
c)
Tujuan sistem (Sistem goals)
d)
Tujuan produk (Product goals)
e)
Tujuan turunan (Derived goals)
d.
Proses penetapan tujuan
Proses penatapan
tujuan merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu melalui berbagai
kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi. Beberapa unsur dasar yang
melatar-belakangi penetapan tujuan suatu organisasi untuk menciptakan
nilai-nilai tersebut adalah :
a)
Bahwa
barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai
manfaat paling sedikit sama dengan harganya.
b)
Bahwa
barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen atau angganan.
c)
Bahwa
teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan
jasa dengan biaya dan kualitas bersaing.
d)
Bahwa
dengan kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat
beroperasi dengan lebih baik dari sekedar menjaga kelangsungan hidup (survive),
yaitu untuk pertumbuhan (growth) dan dapat menghasilkan laba (profitable).
e)
Bahwa
pelayanan manajemen akan memberikan public image yang menguntungkan, sehingga
mereka bersedia menanamkan modalnya dan menyumbangkan tenaganya untuk membantu
sukses organisasi.
f)
Bahwa
perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat dikomunikasikan dan
ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham organisasi.
Peter
Drucker, selama bekerja sebagai konsultan untuk GE, mengidentifikasikan secara terperinci
8 bidang pokok dimana perusahaan harus menetapkan tujuan. Bidang-bidang itu
adalah :
a)
Posisi pasar. Perusahaan harus
menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yang akan “direbut”.
b)
Produktifitas. Adalah rasio antara
masukan dengan keluaran organisasi.
c)
Sumber daya phisik dan keuangan.
d)
Profitabilitas. Tujuan-tujuan laba
penting untuk mencapai tujuan-tujuan lain.
e)
Inovasi. Ada kebutuhan terus menerus
akan produk atau jasa baru dan inovatif.
f)
Prestasi dan pengembangan manajer.
Kelangsungan hidup banyak organisasi tergantung pada kekuatan manajemen yang
inovatif.
g)
Prestasi dan sikap karyawan.
Karyawan operatif melaksanakan sebagian besarpekerjaan normal dan rutin di
setiap organisasi.
h)
Tanggung jawab sosial dan publik.
Tujuan-tujuan
ini ditetapkan perusahaan untuk menangani boikot publik, kegiatan-kegiatan
hukum, kegiatan-kegiatan pemerintah, kelompok-kelompok berkepentingan, dan
sebagainya.
f.
Management By
Objectives (MBO)
Management By Objectives atau MBO pertama kali diperkenalkan
oleh peter Drucker dalambukunya The Practice of Management pada tahun 1954.
Prosesnya juga berjalan dengan nama-nama lain, termasuk “manajemen berdasarkan
sasaran”, “manajemen berdasarkanhasil”, atau “management by results”, “goals
management”, “work planning and review”,“goals and controls”, “joint target
setting”, dan sebagainya. Walaupun menggunakan nama-nama yang berbeda prosesnya
adalah sama. MBO telah berkembang sangat terkenal,terutama dalam-organisasi-organisasi
besar. Pada hakekatnya MBO menekankan pentingnya peranan tujuan dalam
perencanaan efektif.
Berikut ini akan diuraikan unsur-unsur umum yang selalu ada
dalam berbagai sistem MBO yang efektif yaitu komitmen pada program, penetapan
tujuan manajemen puncak, tujuan-tujuan perseorangan, partisipasi, otonomi dalam
implementasi rencana, serta peninjauan kembali prestasi.
Dalam
suatu survey terhadap para manajer, Tosi dan Carroll mengemukakan
kebaikan-kebaikan berbagai program MBO, yang dapat diperinci sebagai berikut :
a)
Memungkinkan para individu
mengetahui apa yang diharapkan dari mereka.
b)
Membantu dalam perencanaan dengan
membuat para manajer menetapkan tujuandan sasaran.
c)
Memperbaiki komunikasi antara
manajer dan bawahan.
d)
Membuat para individu lebih
memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi.
e)
Membuat proses evaluasi lebih dapat
disamakan melalui pemusatan padapencapaian tujuan tertentu. Ini juga
memungkinkan para bawahan mengetahui kualitas pekerjaan mereka dalam
hubungannya dengan tujuan organisasi.
Ada dua kategori
kelemahan–kelemahan khas untuk organisasi yang mempunyai program-program MBO
formal. Dalam kategori pertama adalah kelemahan-kelemahan yang melekat pada
proses MBO. Ini mencakup konsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses
belajar untuk menggunakan teknik-teknik MBO, serta biasanya meningkatkan
banyaknya kertas kerja. Dalam kategori kedua, kelemahan-kelemahan seharusnya
tidak ada tetapi sering dijumpai dalam pengembangan dan implementasi
program-program MBO. Kategori kedua ini menyangkut beberapa masalah pokok yang
harus dikendalikan agar program MBO sukses :
a)
Gaya
dan dukungan manajemen.
b)
Penyesuaian
dan perubahan.
c)
Ketrampilan-ketrampilan
antar pribadi.
d)
Deskripsi
jabatan.
e)
Penetapan
dan pengkoordinasian tujuan.
f)
Pengawasan
metoda pencapaian tujuan.
g)
Konflik
antara kreativitas dan MBO.
Unsur-unsur penting yang diperlukan bagi
efektivitas MBO.
a)
Mendidik
dan melatih manajer.
b)
Merumuskan
tujuan secara jelas.
c)
Menunjukan
komitmen manajemen puncak secara kontinyu.
d)
Membuat
umpan balik efektif.
e)
Mendorong
partisipasi.
7.
Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer.
Kegiatan ini memainkanperanan penting, terutama bila manajer melaksanakan
fungsi perencanaan. Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses
melalui mana serangkaiankegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah
tertentu.
Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai
perbedaan kondisi dansituasi yang ada. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan
antara keputusan yang dibuatdi bawah kondisi kepastian, risiko, dan ketidak
pastian.Keputusan-keputusan yang di program (programmed decisions) adalah
keputusan yangdibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur.
Keputusan-keputusan ini rutin danberulang-ulang.Keputusan-keputusan yang tidak
di program (non-Programmed decisions), di lain pihak,adalah keputusan yang
berkenaan dengan masalah-masalah khusus, khas, atau tidak biasa.Bila suatu
masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh kebijaksanaan atau sangat
pentingsehingga perlu penanganan khusus, harus diselesaikan dengan suatu
keputusan yang tidakdi program.
Banyak manajer yang harus membuat keputusan dengan metode-metode
pembuatan keputusan informal untuk memberikan pedoman bagi mereka. Tidak ada
pendekatanpembuatan keputusan yang dapat menjamin bahwa manajemen akan selalu
membuatkeputusan yang benar, tetapi bagaimanapun juga, para manajer yang
menggunakan suatupendekatan yang rasional, intelektual dan sistematik akan
lebih berhasil dibanding paramanajer yang menggunakan pendekatan
informal.Proses dasar pembuatan keputusan rasional hampir sama dengan proses
perencanaan strategik formal yang di bahas dalam bab 5. Ini mencakup
identifikasi dan diagnosa masalah,pengumpulan dan analisa data yang relevan,
pengembangan alternatif-alternatif, penilaianberbagai alternatif penyelesaian,
pemilihan alternatif terbaik, implementasi keputusan danevaluasi terhadap
hasil-hasil.
Pohon keputusan (decision tree) dikembangkan untuk membantu
para manajer membuatserangkaian keputusan yang melibatkan peristiwa-peristiwa
ketidakpastian. Pohon keputusan adalah suatu peralatan yang menggambarkan
secara grafik berbagai kegiatanyang dapat diambil dan hubungan
kegiatan-kegiatan ini dengan berbagai peristiwa di waktu mendatang yang dapat
terjadi. Seperti teknik-teknik riset operasi lainnya, pohon keputusantidak akan
membuat keputusan bagi manajer kebijakan masih akan diperlukan. Bagaimanapun
juga, dalam berbagai situasi yang tepat, penggunaan pohon keputusan akan
mengurangi kekacauan potensial dalam suatu masalah kompleks dan memungkinkan manajer
untuk menganalisa masalah secara rasional.
d.
Ciri-ciri Riset Operasi
Ada
tujuh ciri utama riset operasi, yang dapat diperinci sebagai berikut :
1.
Terpusat pada pembuatan keputusan.
2.
Penggunaan metoda ilmiah.
3.
Penggunaan model matematik.
4.
Efektivitas ekonomis.
5.
Bergantung pada Komputer.
6.
Pendekatan tim.
7.
Orientasi sistem.
e.
Tahap-tahap
Pendekatan Riset Operasi
Pendekatan
riset operasi untuk pemecahan masalah mempunyai 5 tahap :
1.
Diagnosa masalah.
2.
Perumusan masalah.
3.
Pembuatan model.
4.
Analisa model.
5.
Implementasi penemuan.
f.
Berbagai Model dan Teknik Riset Operasi
Ada sejumlah cara
pengelompokan model-model yang digunakan dalam riset operasi. Pembedaan yang
biasa dibuat adalah antara model normatif dan deskriptif. Model normatif
menggunakan apa yang seharusnya dilakukan. Model deskriptif menggambarkan segala
sesuatu sebagaimana adanya.
Programasi
Linear adalah suatu peralatan riset operasi yang digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah “optimasi” atau masalah-masalah di mana ada satu jawaban
“paling baik” dari serangkaian alternatif. Model ini banyak digunakan untuk
menentukan cara terbaik pengalokasian sumber daya-sumber daya yang terbatas
guna mencapai hasil akhir yang diinginkan.
Model-model
programasi linear dapat diterapkan pada berbagai operasi bisnis dan industri di
mana dapat diperoleh nilai maksimum atau minimum, seperti penetapan keluaran
mesin maksimum, tingkat persediaan ideal, campuran produk terbaik, masalah
transportasi, masalah penugasan (Assignment problem), penganggaran modal,
pemilihan media pengiklanan, dan sebagainya.
Beberapa model dan teknik riset operasi
akan dibahas berikut ini :
a)
Teori
antrian.
b)
Model
garis tunggu.
c)
Analisa
network.
d)
Teori
permainan.
e)
Model
rantai Markov.
f)
Programasi
dinamik.
g)
Simulasi.
g.
Aplikasi Teknik-teknik Riset Operasi
Paling tidak ada delapan jenis masalah
praktek manajerial dimana teknik-teknik riset operasi sering diterapkan, diantaranya
sebagai berikut :
a)
Masalah-masalah
persediaan.
b)
Masalah-masalah
Alokasi.
c)
Masalah-masalah
Antrian (garis tunggu).
d)
Masalah-masalah
pengurutan.
e)
Masalah-masalah
routing atau scheduling).
f)
Masalah-masalah
pergantian.
g)
Masalah-masalah
persaingan.
h)
Masalah-masalah
pencarian.
h.
Kebaikan dan keterbatasan penggunaan riset Operasi
Teknik-teknik riset operasi mempunyai
satu maksud, yaitu untuk membantu para manajer membuat keputusan-keputusan yang
lebih baik. Maksud ini dapat terpenuhi karena teknik-teknik riset operasi mempunyai
tiga kebaikan pokok :
a)
Memungkinkan
untuk memerinci suatu masalah kompleks dan berskala besar menjadi bagian-bagian
lebih kecil sehingga dapat lebih mudah didiagnosa dan dianalisa.
b)
Dalam
penyusunan dan analisa model-model riset operasi, para peneliti harus
memperhatikan perincian dan mengikuti berbagai prosedur logik dan sistematik.
c)
Teknik-teknik
riset operasi sangat membantu dalam penilaian alternatif-alternatif.
Di samping kebaikan-kebaikan di atas,
teknik-teknik riset operasi juga mempunyai berbagai keterbatasan :
a)
Proyek-proyek
riset operasi sering terlalu mahal bagi banyak organisasi atau banyak jenis
masalah, sehingga sebelum keputusan untuk menggunakannya dibuat perlu dilakukan
analisa biaya kegunaan.
b)
Riset
operasi tidak dapat diterapkan secara efektif dalam banyak situasi.
c)
Riset
operasi dapat dengan mudah menjadi teknik-teknik yang terpisah dari kenyataan,
mungkin karena kesalahan dalam anggapan-anggapan tentang masalah atau karena
variabel-variabel tertentu diabaikan.
i.
Masalah-masalah Penggunaan Pendekatan Riset Operasi
Grayson mengemukakan beberapa alasan
mangapa bannyak manajer tidak menggunakan teknik-teknik riset operasi :
a)
Kekurangan
waktu.
b)
Ketiadaan
data.
c)
Penolakan
terhadap perubahan.
d)
Waktu
tanggapan lama.
e)
Penyederhanaan
yang berlebih-lebihan.
j.
Pedoman Penggunaan Efektif Riset Operasi
Para manajer akan memperoleh keuntungan
dengan meningkatkan kegunaan riset operasi dan membuat lebih mungkin untuk
menerapkan bantuan saran-saran riset operasi. Wagner telah mengemukakan bahwa
program-program riset operasi akan paling berguna dengan meliput delapan unsur
berikut :
a)
Dukungan
manajemen puncak.
b)
Tanggung
jawab manajerial bagi program.
c)
Partisipasi
manajer.
d)
Penggunaan
kebijakan manajerial.
e)
Pengumpulan
data secara cepat.
f)
Aspek-aspek
teknik tidak dibiarkan mendominasi.
g)
Persiapan
untuk kesulitan-kesulitan awal.
h)
Penyimpanan
laporan secara akurat.
terima kasih banyak ibuu
BalasHapus